Sebagian orang berkata tentang hidupnya “Mas, saya sudah berobat berkali-kali tapi masih saja tidak sembuh”. Perkataan ini dalam istilah sekarang dikenal dengan fatalisme. Menurut KBBI fatalisme adalah ajaran atau faham bahwa manusia itu dikuasi oleh nasib. Manusia tidak bisa berbuat untuk merubah nasib tersebut. Namun dalam ajaran islam, tidaklah istilah tersebut diajarkan dan dituntunkan dalam islam. Islam mengajarkan kepada pemeluknya tentang sikap tawakkal.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan tentang definisi tawakkal, “Tawakal adalah menyandarkan permasalahan kepada Allah dalam mengupayakan yang dicari dan menolak apa-apa yang tidak disenangi, disertai percaya penuh kepada Allah Ta’ala dan menempuh sebab (sebab adalah upaya dan aktifitas yang dilakukan untuk meraih tujuan) yang diizinkan syari’at.”. Inilah ajaran islam, islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk selalu menempuh usaha sebaik-bainya. Masalah hasil akhir ada di tangan Allah. Ingatlah Allah memiliki nama Al-Mudabbir (yang maha mengatur) yang mengatur segala urusan di langit dan bumi. Bahkan, rasa tawakkal ini merupakan salah satu ibadah hati yang agung.
Jika seseorang menghadapi masalah, baik itu masalah akhirat maupun dunia, maka islam mengajarkan empat hal pokok yang perlu dipraktekan oleh tiap muslim. Yang kami singkat dengan istilah DUIT (Do’a, Usaha, Inisiatif dan Tawakkal).
DO’A
Jangan sekali-kali kita meremehkan satu ibadah ini, bahkan malas untuk melakukannya. Umar bin Al Khattab berkata “aku tidaklah memikul urusan dikabulkannya do’a, akan tetapi aku memikul keinginan untuk berdo’a. Jika aku diilhamkan untuk berdo’a maka pengkabulan akan menyertainya”. Ketika kita menghadapi masalah, angkat dua tangan kita sambil kita menghinakan dan merendahkan diri memohon kepada sang Kholiq agar semua masalah kita bisa diselesaikan satu per satu. Bahkan jika kita menghadapi masalah yang sangat sepele, mintalah bantuan dengan berdo’a kepada Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Hendaklah salah seorang di antara kalian meminta seluruh hajatnya pada Rabbnya, walaupun itu adalah meminta dalam hal tali sendal yang terputus.” (HR. Abu Ya’la, shahih).
USAHA
Dari definisi tawakkal di atas dapat diketahui bahwa tawakkal di bangun di atas dua pondasi yaitu bersandarnya hati hanya kepada Allah dan mengupayakan cara-cara yang dibenarkan oleh syariat untuk memecahkan suatu masalah. Dua hal ini harus terkumpul, jika salah satu tidak ada maka tidaklah bisa disebut sebagai tawakal.
Tidaklah cukup hanya doa dan percaya saja, akan tetapi lakukan usaha semaksimal mungkin ketika kita memiliki masalah. Bahkan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memotivasi kita untuk menempuh usaha/jalan yang bermanfaat untuk meraih kebaikan akhirat dan dunia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah” (HR. Muslim). Tempuhlah usaha semaksimal mungkin jika kita menghadapi suatu masalah, janganlah kita menjadi seorang muslim yang lemah.
INISIATIF
Inisiatif adalah melakukan terobosan baru dalam mengupayakan suatu hal. Penulis memberikan suatu ilustrasi, jika kita berkeinginan untuk pergi ke Jakarta, sedangkan semua tiket pesawat yang akan terbang ke Jakarta sudah habis, apa yang akan kita lakukan? Apakah kita diam? Sedangkan kita ada kebutuhan yang sangat penting di Jakarta. Tentu kita harus mengambil inisiatif untuk menempuh jalur lain supaya bisa sampai di Jakarta.
Dengan demikian kita tidak mudah berputus asa dalam menghadapi masalah. Allah azza wa jalla berfirman (artinya)” janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidaklah ada yang berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.” (QS. Yusuf: 87).
TAWAKKAL
Jika kita telah menempuh semua jalan di atas tapi menurut kita masalah akhirat maupun dunia kita tidak kunjung terselesaikan juga, maka serahkan semua urusan tersebut kepada Allah sang pemilik dunia ini. Yakinlah bahwa Allah-lah satu-satunya dzat yang mampu mewujudkan segala permintaan kita dan ikhlaskan niat kita bahwa Allah akan mewujudkan apa yang kita tawakkalkan. Allah berfirman (artinya),“Mengapa kami tidak bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal itu berserah diri.” (QS. Ibrahim: 12).
PENUTUP
Seorang muslim yang sejati tidaklah lemah dan rapuh akan suatu masalah, justru masalah tersebut yang akan membuat seorang muslim menjadi lebih kuat. Cukuplah penulis menutup tulisan ini dengan satu firman Allah dan satu sabda nabi. Allah berfirman (artinya), “Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (QS. Ath-Thalaq: 3). “Sungguh menakjubkan perkara kaum mukmin, sesungguhnya semua perkaranya adalah baik, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika ia dianugrahi nikmat ia bersyukur dan itu baik baginya , jika ia tertimpa masalah ia bersabar maka itu baik baginya.” (HR. Muslim).
Ziyadah
Menjaga Kesehatan Di Musim Hujan
Saat ini di Indonesia sudah memasuki musim hujan. Hari – hari sering diguyur hujan yang berlangsung cukup lama, bahkan di beberapa daerah sampai menimbulkan banjir. Datangnya musim hujan merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit. Beberapa jenis penyakit meningkat kejadiannya saat musim hujan tiba. Hendaknya kita bisa menjaga kesehatan agar tetap sehat selama musim hujan.
Waspadai Penyakit di Musim Hujan
Ada beberapa penyakit yang meningkat kejadiannya saat musim hujan tiba. Penyakit yang perlu diwasapdai antara lain penyakit infeksi seperti infeksi saluran nafas, influenza, diare, dan penyakit kulit yang bisa menyerang siapa saja. Selain itu, daerah yang terkena banjir perlu mewaspadai timbulnya penyakit leptospirosis. Sedangkan penyakit yang harus diwaspadai pasca hujan adalah penyakit demam berdarah yang mungkin ditimbulkan akibat nyamuk Aedes Aegypti yang bersarang dari sisa-sisa genangan air hujan. Di musim hujan juga sering muncul penyakit akibat jamur yang terutama disebabkan akibat kelembaban pada pakaian. Selain penyakit menular, ada juga penyakit tidak menular yang sering memburuk dengan cuaca hujan dan dingin seperti asma, rhinitis, dan penyakit kronik lainnya. Oleh karena itu masyarakat diminta menjaga kesehatan diri dan lingkungan agar meminimalisir risiko terkena penyakit di musim hujan. Berikut adalah beberapa langkah agar kita terhindar dari penyakit di musim hujan :
1. Sedia Payung Sebelum Hujan
Pepatah di atas memang benar. Cara yang paling efektif agar tidak terserang sakit selama musim hujan adalah dengan memakai perlengkapan pelindung dari hujan seperti payung, jas hujan atau jaket bertudung, dan sepatu tahan air saat kita ke luar rumah ketika hujan tiba. Usahakan memakai pelindung hujan ketika kita beraktifitas di luar saat hujan turun agar kita tidak basah kuyup dengan air hujan yang dapat berisiko menyebabkan kita sakit.
2. Segera Mandi Setelah Kehujanan
Sekilas, saran ini tampaknya tidak masuk akal. Namun mandi segera setelah basah kuyup oleh hujan benar-benar masuk akal dan sangat bermanfaat. Penyakit dapat muncul ketika tubuh kita mengalami perubahan suhu yang drastis. Mandi dengan segera akan menstabilkan temperatur dingin yang terbawa oleh air hujan sekaligus membersihkan tubuh kita dari kuman dan kotoran. Saat kita mengeringkan badan, temperatur tubuh bertahap kembali ke suhu normal. Selanjutnya hangatkan diri kita dengan minum teh hangat atau makan kuah hangat.
3. Olahraga Rutin Jangan Ditinggalkan
Tetap lakukan olahraga rutin meskipun hujan turun. Walaupun olahraga outdoor jadi berkurang intensitasnya karena cuaca yang tidak bersahabat, kita bisa mencoba aneka olahraga yang bisa dilakukan secara indoor, seperti senam aerobik, sit up, push up, atau skipping (lompat tali). Olahraga yang teratur akan sangat baik untuk menjaga stamina tubuh kita.
4. Menjaga Kebersihan Tangan
Menurut peneliti medis, cara terbaik kuman masuk ke tubuh kita adalah melalui tangan kotor. Kita menggunakan tangan kita di hampir setiap kegiatan, sehingga berbagai macam kuman dapat dengan mudah masuk ke tubuh kita setiap saat. Untuk menjaga diri agar tetap terlindung, bersihkan tangan kita secara teratur. Pastikan kita senantiasa ‘higienis’ sepanjang hari. Cuci tangan kita setiap sebelum makan, sehabis dari toilet, dan setelah melakukan kegiatan apapun. Hindari menyentuh wajah kita dengan tangan yang kotor, karena penelitian mengatakan bahwa kuman biasanya masuk lewat hidung atau mulut kita.
5. Minum Air yang Cukup
Saat musim hujan, cuaca dingin membuat kita tidak merasa haus dan malas untuk minum. Padahal tubuh kita tetap memerlukan cairan setiap harinya. Pastikan kita tetap minum air yang cukup selama musim hujan. Minum air merupakan bentuk tidak langsung dari pencegahan untuk segala macam penyakit. Minum air yang cukup dapat mengganti kehilangan cairan tubuh kita sehingga kita tidak mengalami dehidrasi. Air juga membersihkan kuman melalui sistem saluran kencing, sehingga mencegah infeksi saluran kencing.
6. Cukup Istirahat
Kurang tidur akan membuat stamina kita berkurang. Waktu tidur yang ideal adalah 6-8 jam per hari. Atur waktu aktifitias harian kita sehingga kita bisa cukup istirahat sehingga tubuh kita tetap fit dan dapat beraktifitas secara maksimal..
7. Mengatur Pola Makan
Jaga pola makan kita. Makan teratur dan tepat waktu dengan komposisi yang lengkap akan senantiasa menjaga vitalitas kita. Hindari makan di tempat penjualan makanan yang kurang terjaga kebersihannya. Penuhi juga kebutuhan vitamin dan mineral dari berbagai macam sayur dan buah-buahan. Kalau perlu, tambah dengan pemberian multivitamin.
8. Memakai Pakaian yang Kering
Cucian yang tak mau kering adalah kendala di musim hujan, karena matahari seakan tak mau bersinar. Meski begitu, cari cara agar cucian kita bisa kering sepenuhnya. Pakaian yang lembab berarti masih menyimpan air dan bisa jadi sarang bagi kuman penyakit.
Jangan lupa untuk selalu menyiapkan obat-obatan ringan di rumah, untuk mencegah terjangkitnya penyakit-penyakit musim hujan di atas. Nah, sudahkah kita mempersiapkan pencegahan dari penyakit di musim hujan?. Semoga tulisan ini bermanfaat dan membantu agar kita semua bisa menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit di musim hujan.
—
Penulis : dr. Adika Mianoki